farah merasa miris pada negri yang kaya ini, negri dengan sejuta permata, dengan sejuta tambang dan beraneka macam sandang dan pangan. dengan dana yang besar dari masyarakat namun dewasa ini koruptor merajarela dan ini yang mebuat hati rakyat terketuk menangis, sehingga farah membuat puisi ini dengan harapan para koruptor bisa lebih sadar.
TANAH PERMAIKU
Tanah pertiwi yang elok
Gemercik sungai beralir permata
Kebun kebun nan subur
Pulau indah nyiur melambai
Negri sejuta pesona
Namun segerombolan tikus menari
Tak perduli rongga rongga busuk
Tak ingatkah
Pahlawan berjuang berpeluh darah dan nanah
Berlari diatas duri beratap petir
Membawa tombak
Demi Indonesia
Merdeka kita merdeka
Tinggalah Negri menatap pilu
Baiklah, akan kami kembalikan Negri surga ini
Menopang tanah sejuta mimpi